Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

CARA MENGURANGI AGRESI

Gambar
Apakah dalam situasi tertentu seseorang akan melakukan agresi atau tidak ditentukan 3 variabel: a. Intensitas amarah seseorang. b. Kecenderungan untuk mengekspresikan rasa marah. c. Kekerasan yang dilakukan karena alasan lain yang bersifat instru-mental. Terdapat beberapa cara untuk mengurangi perilaku agresif: a. Frustasi dapat dikurangi. b. Orang dapat belajar untuk tidak melakukan agresi dalam situasi tertentu atau dapat belajar menekan agresivitasnya. Hal ini dilakukan dengan menyadari adanya punishment atau hukuman. c. Mereduksi agresi dengan pemanusiaan korban, sehingga penyerang mempunyai empati terhadap korban. d. Pengalihan yaitu mengekspresikan agresi terhadap sasaran pengganti. e. Katarsis (pembersihan, pengungkapan agresi), maksudnya bila orang merasa agresif tindakan agresi yang dilakukannya akan mengurangi intensitasnya. Strategi umum untuk mengurangi agresi bisa ditargetkan pada individu kemudian beralih ke strategi-strategi yang diterapkan pada tingkat komunitas atau ma

SUMBER SUMBER AGRESI

Gambar
Orang tidak selalu berperilaku agresif bila marah, meskipun biasanya mereka merasa terdorong untuk melakukannya. Mungkin juga orang bertindak agresif tanpa marah. Oleh sebab itu faktor-faktor yang mengendalikan perilaku agresif sama pentingnya dengan faktor-faktor yang membangkitkan rasa marah/amarah. Mekanisme utama yang menentukan perilaku agresif manusia adalah proses belajar masa lampau dan melalui penguatan (reinforcement). Perilaku agresif diperoleh juga dengan imitasi, yaitu mempelajari reaksi agresif tertentu melalui pengam-atan terhadap apa yang dilakukan orang lain (disebut vicarious learning). Proses ini akan meningkat jika diberi penguatan. Dalam eksperimen Bandura (Sears, 1985:13) akan terjadi agresi imitatif oleh anak yang lebih banyak jika: a. Model diberi ganjaran b. Jenis kelamin model sama dengan jenis kelamin anak (peniru) c. Anak (peniru) sudah mengenal model (bila model itu adalah teman atau gurunya) Salah satu bentuk agresi imitatif yang penting adalah dalam keja

SUMBER RASA MARAH

Gambar
Salah satu sumber rasa amarah yang paling umum adalah serangan atau gangguan yang dilakukan orang lain. Misalnya kita tiba-tiba dipukul tanpa sebab yang jelas, diserang dengan caci maki, dan sebagainya. Artinya orang lain melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan. Tergantung pada bagaimana pandangan orang yang dirugikan apakah is diganggu atau diserang.  Pada umumnya orang akan merasa agresif terhadap sumber serangan. Demikian juga berbagai rangsangan yang tidak disukai dapat menimbulkan agresi. Misalnya bau badan, asap rokok, pemandangan yang memuakkan, dan sebagainya akan memperlihatkan peningkatan perasaan agresif Motif yang tampak atau maksud dibalik tindakan orang lain, terutama jika secara potensial bersifat provokatif, seringkali jauh lebih penting dalam mempengaruhi kita untuk bertindak agresif Salah satu akibat dari kecenderungan membalas ini adalah adanya kekerasan yang terus berkembang. Sumber utama kedua rasa marah adalah frustasi. Frustasi adalah gangguan atau kegagalan da

AGRESI

Gambar
Terdapat tiga perbedaan penting dalam pengertian agresi. Pertama, definisi agresi sebagai perilaku melukai atau mempertimbangkan apakah orang tersebut bermaksud melukai. Definisi yang paling sederhana yang menggunakan pendekatan belajar atau pendekatan perilaku (behaviouristik) adalah bahwa agresi merupakan perilaku melukai orang lain. Keuntungan definisi ini adalah bahwa perilaku itu sendiri menentukan apakah suatu tindakan agresif atau tidak. Kelemahan definisi ini adalah mengabaikan maksud orang yang melakukan tindakan tersebut atau mengabaikan tujuannya. Pengabaian maksud ini menimbulkan kesalahan bahwa jika is tidak melakukan tindakan yang berbahaya maka seharusnya dia tidak dikatakan agresif, meskipun kelihatan marah atau ingin melukai. Kedua, biasanya kita mengasosiasikan agresi sebagai sesuatu yang buruk, padahal perlu dibedakan antara agresi antisosial dengan agresi prososial. Memang, agresi yang melukai itu buruk tetapi dalam contoh kasus seorang polisi yang menembak mati pen

Komentar tentang Pendekatan Behavioral

Gambar
Salah satu nilai yang sangat penting dari teori belajar adalah penekanan pada tingkah laku yang dapat diamati dan stimulus lingkungan. Para ahli teori psi-kodinamik memusatkan perhatian pada variabel-variabel internal yang mung-kin tidak dapat diteliti secara ilmiah, seperti struktur-struktur psikis dan konflik-konflik tak sadar. Para ahli teori belajar menekankan signifikansi variabel-variabel lingkungan atau situasional, seperti hadiah dan hukuman yang dapat diubah-ubah secara sistematis dan pengaruh-pengaruhnya terhadap tingkah laku dapat diukur dengan teliti. Para ahli teori belajar-sosial memperluas jang-kauan model-model pengondisian tentang belajar dengan memperhatikan bagai-mana orang dan variabel-variabel situasi mempengaruhi tingkah laku manusia dan belajar. Teori-teori belajar sangat berpengaruh terhadap psikologi dan teori-teori ini menangani hal-hal mulai dan belajar sampai pada tingkah laku binatang, motivasi, perkembangan anak, tingkah laku abnormal, dan metode-metode te

Teori Belajar tentang Tingkah Laku Abnormal - Behaviorisme

Gambar
Para ahli teori belajar memusatkan perhatian pada peran dan belajar dalam menjelaskan tingkah laku normal dan abnormal. Seperti telah dikemukakan sebelumnya mereka pada umumnya berpendapat bahwa pola-pola tingkah laku abnormal dipelajari menurut prinsip-prinsip yang sama, seperti pengondisian dan belajar dengan cara mengamati (observational learning) yang menentukan tingkah laku. Di sini akan dikemukakan beberapa cara bagaimana model-model belajar itu menjelaskan tingkah laku abnormal.   Memperoleh Pola-Pola Tingkah Laku Abnormal Beberapa pola tingkah laku abnormal seperti fobia mungkin dipelajari berda-sarkan pengondisian. Penjelasan pengondisian tentang fobia mengemukakan bahwa stimulus yang sebelumnya netral mungkin menjadi stimulus fobia (yang ditakuti) karena diberi berpasangan atau berasosiasi dengan stimulus yang menyakitkan atau aversif. Misalnya, seorang individu mungkin mengembang-kan ketakutan atau fobia untuk menggunakan lift karena telah mengalami peris-tiwa traumatis atau

Kombinasi Pengondisian Klasik dan Pengondisian Operan

Gambar
Perlu diperhatikan bahwa pengondisian klasik dan pengondisian operan dapat bergabung sehingga bersama-sama menghasilkan tingkah laku abnormal. Pengondisian klasik dapat menjadi dasar bagi ketakutan-ketakutan yang tidak tepat, sedangkan pengondisian operan dapat menjadi dasar bagi tingkah laku-tingkah laku yang digunakan untuk mereduksikan ketakutan-ketakutan. Pengon-disian klasik menyebabkan Albert takut dan dengan pengondisian operan ia da-pat menghindari wanita-wanita yang mengenakan mantel-mantel yang berbulu. Pengondisian operan dapat juga menyebabkan tingkah laku abnormal dengan memperlambat penghapusan respons-respons abnormal yang terkondisi secara klasik: Apabila dengan pengondisian operan Anda belajar menghindari suatu stimulus terkondisi, maka Anda tidak akan belajar bahwa stimulus itu tidak lagi berhubungan dengan stimulus terkondisi dan dengan demikian peng-hapusan tidak akan terjadi. Misalnya, apabila Albert menghindari tikus-tikus, maka ia tidak akan belajar bahwa tikus-t