Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2015

KEPRIBADIAN PADA MASA USIA SETENGAH TUA DAN USIA LANJUT

Gambar
KEPRIBADIAN PADA MASA USIA SETENGAH TUA Meskipun batas-batas usia pada masa ini sulit ditentukan dan dapat saja disebut sebagai "akhir masa dewasa", namun dapat dianggap bahwa masa ini berlang-sung mulai dari saat di mana status perkawinan, pekerjaan, dan sosial individu telah menjadi tetap dan sampai ke masa klimakterik* atau menopause. Pada tahap kehidupan ini akan terjadi banyak sekali penyakit mental dan emosional. Tetapi, gangguan-gangguan muncul pada masa usia setengah tua tidak dapat dikatakan bahwa penyebabnya adalah faktor biologis atau psikologis yang terjadi pada masa usia setengah tua itu. Perubahan-perubahan yang terjadi pada masa usia setengah tua itu hanya memungkinkan timbulnya atau mempercepat gangguan-gangguan yang sudah ada. Bidang-bidang penyesuaian diri utama yang hams dihadapi pada masa usia setengah tua adalah menurunnya kekuatan fisik, perubahan susunan ke-luarga, terbatasnya kemungkinan perubahan pada masa yang akan datang, dan klimakterik atau menopa

KEPRIRADIAN PADA MASA AWAL DEWASA

Gambar
  Dengan berakhirnya masa remaja maka proses perkembangan individu di-anggap selesai, dan masyarakat memandangnya sebagai orang dewasa. Tetapi kadang-kadang terjadi ketergantungan anak remaja diperpanjang dan melam-paui usia belasan tahun karena tetap mempertahankan ikatan emosional dengan keluarga dan karena pendidikan bertahun-tahun diperlukan bagi karier usaha dan profesional. Pada umumnya, individu dianggap dewasa jika dia mulai bertanggung jawab untuk membentuk keluarga sendiri dan mampu memeliharanya secara otonom. Kriteria lain yang penting adalah mampu menyesuaikan diri secara memuaskan dengan pekerjaan. Meskipun orang dewasa muda menghadapi sejumlah krisis yang mem-pengaruhi .perkembangan kepribadiannya dan beberapa di antara krisis-krisis tersebut menjadi penyebab utama tingkah laku abnormal, namun krisis-krisis itu lebih sering menjadi penyebab sekunder atau penyebab yang mempercepat gangguan-gangguan kepribadian yang terjadi kemudian. Individu yang menca-pai masa dewasa den

KEPRIBADIAN PADA MASA REMAJA

Gambar
Istilah masa remaja digunakan untuk menunjukkan masa peralihan dan keter-gantungan dan perlindungan orang dewasa pada ketergantungan terhadap diri sendiri dan penentuan diri sendiri. Inilah masa yang sangat penting dalam mempelajari teknik-teknik kehidupan yang sehat. Masa ini mulai pada usia 12 tahun dan berakhir sekitar usia 17 atau 18 tahun. Masa remaja ditandai dengan munculnya serangkaian perubahan fisiologis yang kritis, yang membawa indi-vidu pada kematangan fisik dan biologis. Perubahan-perubahan ini lebih cepat terjadi pada anak perempuan (kadang-kadang terjadi pada usia 9 atau 10 tahun), sedangkan pada anak laki-laki perubahan itu mungkin baru terjadi pada usia 12 tahun. Sejalan dengan perubahan-perubahan biologis yang mendasar itu, tampaklah beberapa perubahan psikologis, misalnya anak makin tidak ter-gantung pada ikatan-ikatan keluarga, perhatian terhadap hubungan hetero-seksual meningkat, perasaan frustrasi pada ambang kematangan, pematangan minat dan ambisi yang berhubung

KEPRIBADIAN PADA AKHIR MASA KANAK-KANAK

Gambar
Akhir masa kanak-kanak biasanya mulai pada usia 5 atau 6 tahun dan tepat pada waktu anak mulai sekolah. Ini adalah masa yang ditandai dengan pertum-buhan fisik yang kuat dan munculnya kemampuan-kemampuan intelektual yang sangat penting. Pada akhir masa kanak-kanak, anak memperluas lingkungan kegiatan sosialnya di luar kalangan keluarga . Pada masa ini anak menghadapi pengalaman bersaing. Kegagalan-kega-galan dan penolakan-penolakan sangat berarti baginya. Dengan bertambahnya perhatian terhadap tingkah laku etis dan moral, maka anak didorong oleh pera-saan akan kewajiban dan prestasi. Minatnya beraneka ragam dan pada masa ini bakat-bakatnya yang laten dapat ditemukah. Anak sering hidup dalam dunia khayalan, tetapi dia sering menguji khayalannya ini dengan bekerja dan ber-main. Dia meniru hidup orang dewasa dengan tujuan supaya dia dapat meng-ungkapkan dan memahami peran-peran orang dewasa dalam masyarakat. Bidang-bidang penyesuaian diri yang kritis dibagi menjadi tiga kategori: perkemba

KEPRIBADIAN PADA AWAL MASA KANAK-KANAK

Gambar
Inilah masa di mana usaha-usaha sosialisasi benar-benar dilakukan. Masa ini dimulai pada anak yang berusia 2-5 tahun. Pada masa ini, anak mulai menyadari individualitasnya, dan dia dihadapkan dengan masalah kekuasaan dan disiplin. Pada awal masa kanak-kanak dia sudah mulai memperlihatkan bahwa dia tidak begitu tergantung lagi seperti pada masa sebelumnya, sebaliknya dia memper-lihatkan sikap otonominya dalam hal gerak, bisa mengurusi dirinya sendiri da-lam kebutuhan-kebutuhan yang sederhana, dan perkembangan tingkah laku sosial. Selama masa ini keluarga merupakan lingkungan tempat anak itu me-ngembangkan keterampilan-keterampilan sosial dan mulai belajar mengontrol tingkah lakunya sesuai dengan norma-norma yang ditetapkan baginya. Perse-tujuan dan celaan orang tua menjadi pedoman utama untuk bertingkah laku, dan cara orang tua memakai norma-norma tersebut merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan perkembangan kepribadian. Beberapa faktor penyebab dan tingkah laku abnormal kemu

KEPRIBADIAN PADA MASA BAYI

Gambar
Masa bayi adalah masa ketakberdayaan dan ketergantungan di mana pada waktu itu fungsi bayi hanya semata-mata tertuju kepada pemuasan kebutuhan fisiknya. Masa ini biasanya berlangsung dari kelahiran sampai usia 2 tahun, di mana pada waktu itu bayi mulai belajar berjalan dan berkomunikasi. Masa ini ditandai oleh perkembangan organisme yang sangat cepat dan sedikit demi sedikit dia dapat melihat perbedaan-perbedaan lingkungan yang terdekat, meskipun secara sangat sederhana. Segi-segi dasar respons sosialnya mulai tampak. Dia mulai menguasai kelompok-kelompok otot yang utama. Para psikolog pada umumnya (dan Para psikoanalis pada khususnya) menitikberatkan sifat kritis dari masa ini untuk perkembangan selanjutnya. Masalah-masalah utama pada masa bayi berkisar sekitar perawatan ibu dan pemberian makanan. Meskipun masalah-masalah yang menyangkut pem-biasaan akan kebersihan (toilet training) sering kali dimasukkan sebagai masalah bayi, namun barn muncul kalau individu menjadi lebih sadar akan

KEPRIBADIAN DAN PENYESUAIAN DIRI

Gambar
Alexander Schneiders, seorang pengarang yang ternama, menulis: "Kepri-badian adalah kunci untuk menyesuaikan diri dan kesehatan mental. Kepriba-dian sehat, yang berkembang dan terintegrasi dengan baik merupakan jaminan untuk penyesuaian diri yang efektif' (Schneiders, 1965:60). Penyesuaian diri dan kesehatan mental Selalu dipengaruhi oleh macamnya kepribadian yang dimiliki individu. Jadi, cara individu menangani masalah-masalahnya ditentukan oleh kepribadiannya. Ia dianggap dapat menyesuaikan diri jika dapat memecahkan masalah-masalahnya secara normal, dan sebaliknya dianggap tidak dapat menyesuaikan din jika is bereaksi terhadap tekanan-tekanan dari kehidupan sehari-hari dengan suatu simtom khusus. Hal yang diperhatikan secara khusus oleh para psikolog dalam penye-suaian din adalah sejarah kehidupan individu dalam hubungan antarpribadi di mana mungkin terdapat penyebab-penyebab bagi bermacam-macam gangguan kepribadian. Faktor-faktor penyebab psikologis itu tidak hanya mencerm

PERILAKU ABNORMAL MENUNURUT PENDEKATAN KOGNITIF

Gambar
Pandangan kognitif menjelaskan tingkah laku abnormal berdasarkan pikiran-pikiran yang keliru dan proses-proses pikiran yang kalut (Beck & Emery, 1985). Biasanya masalah-masalah yang berkenaan dengan pikiran dianggap sebagai simtom-simtom dari gangguan-gangguan psikologis, tetapi dalan pandangan kognitif, pikiran-pikiran itu dilihat sebagai penyebab dan gangguan-gangguan itu. Masalah-Masalah dengan Isi Kognitif (Pikiran-pikiran) Masalah-masalah dengan isi kognitif (pikiran-pikiran) adalah masalah-masalah dengan apa yang dipikirkan. Bila kita memiliki informasi yang salah tentang suatu situasi, maka respons kita terhadap situasi itu juga mungkin salah atau abnormal. Para ahli teori berpendapat bahwa banyak tipe gangguan mental disebabkan oleh masalah-masalah yang menyangkut isi kognitif. Misalnya, seorang individu mengalami depresi karena is berpikir "aku adalah seorang yang tidak berharga", atau mungkin bila Anda berpendapat bahwa seekor ular kecil yang tidak berbisa adala